Equality State Book Fest, Jakarta – Menemukan orang yang tepat di waktu yang salah adalah pengalaman yang pahit dan manis. Kami bertemu di tempat yang terlihat sempurna, namun berbagai rintangan menghalangi kami untuk berkumpul. Kemarahan dan kesedihan disertakan, dan pertanyaan tentang apa yang “mungkin” terjadi pada hubungan tersebut.
Alasan pemisahan ini bermacam-macam. Hal ini mungkin disebabkan oleh jarak, keadaan keluarga, perbedaan keyakinan, atau kurangnya waktu. Di sisi lain, terkadang kita berpegang teguh pada hubungan yang tidak ideal dan berusaha keras mempertahankannya.
Menerima kenyataan bahwa Anda tidak bisa mempertahankan hubungan dengan orang yang tepat bisa jadi sulit. Anda harus mengenali alasan di balik perpisahan itu dan belajar melepaskannya.
Meski menyakitkan, meninggalkan orang yang tepat di waktu yang salah membuka peluang datangnya kebahagiaan. Kita belajar tentang diri kita sendiri, apa yang kita inginkan dalam suatu hubungan, dan menjadi lebih siap untuk menemukan cinta sejati berdasarkan waktu dan keadaan kita.
Dilansir dari Verywell Mind Bagi mereka yang merasa telah bertemu orang yang tepat di waktu yang salah, konselor karier berlisensi Bonnie Scott, LPC, menyarankan untuk mencari tahu apa yang membuat mereka tertarik pada orang tersebut.
“Tanyakan pada diri Anda apa yang menjadikan mereka orang yang tepat dan kualitas apa yang menarik bagi Anda,” kata Scott. “Dan pertimbangkan apa yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan.”
Dengan memahami apa yang membuat Anda tertarik pada seseorang dan apa yang tidak dalam suatu hubungan, Anda dapat mulai membuat keputusan karier yang tepat.
1. Anda tinggal sendiri
Jarak akan membuat Anda emosional. Namun, keinginan tersebut tidak selalu berarti hubungan yang diinginkan bisa terwujud. Terkadang orang yang tepat datang pada waktu atau tempat yang salah. Bagaimana Anda menciptakan hubungan jangka panjang ketika Anda tinggal di kota, negara bagian, atau zona waktu yang berbeda?
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menjalin hubungan jangka panjang lebih mungkin putus dibandingkan mereka yang tinggal berdekatan. Jarak fisik berarti Anda memiliki lebih sedikit waktu untuk berinteraksi. Jadwal yang ketat, perbedaan waktu, dan hambatan teknis dapat menghambat komunikasi. Hal ini dapat menimbulkan kemarahan, kesepian, dan keraguan dalam hubungan.
2. Terdapat sumber daya yang cukup dari pihak lain
Anda mungkin memiliki ekspektasi keluarga, masalah sosial, atau faktor budaya yang memperumit situasi.
Sebelum Anda menjalin hubungan yang serius, keluarga Anda mungkin memiliki hal penting lainnya yang harus dilakukan, seperti menyelesaikan pendidikan atau membangun bisnis. Hal ini dapat menyebabkan konflik internal antara minat romantis dan tanggung jawab pribadi Anda.
Norma sosial tentang kapan Anda harus mencapai tonggak kehidupan tertentu dapat memengaruhi hubungan. Jika waktu yang tepat untuk menjalin hubungan bertepatan dengan hal-hal penting dalam hidup yang ditentukan oleh masyarakat, Anda mungkin terpaksa melepaskan perasaan Anda.
Meninggalkan orang yang tepat di waktu yang salah memerlukan pertimbangan cermat terhadap berbagai faktor seperti perasaan Anda sendiri, ekspektasi keluarga, dan tekanan sosial.
Bahkan jika seseorang tampak seperti pasangan yang hebat, Anda mungkin belum siap untuk berkomitmen pada suatu hubungan saat ini dalam hidup Anda. Ada banyak alasan mengapa hal ini terjadi.
Pertama, Anda mungkin belum siap untuk hubungan jangka panjang. Mungkin ada masalah atau trauma masa lalu yang belum terselesaikan yang perlu Anda atasi terlebih dahulu. Atau, Anda mungkin perlu waktu untuk memikirkan diri sendiri dan tujuan Anda sebelum siap menjalin hubungan serius dengan seseorang.
Kedua, Anda mungkin merasakan sakit akibat patah tulang. Patah hati, pengkhianatan, atau kehilangan dapat membuat Anda sulit terbuka dan rentan terhadap orang lain. Anda mungkin takut disakiti lagi, atau Anda mungkin tidak siap memberikan cinta dan perhatian pada suatu hubungan.
4. Memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda
Tujuan hidup yang berbeda bisa menjadi masalah dalam suatu hubungan. Keinginan untuk berkeluarga besar mungkin bertentangan dengan keinginan untuk tidak memiliki anak. Impian tinggal di kota tetap untuk mendapatkan peluang karir mungkin bertentangan dengan keinginan untuk pindah ke pedesaan dan lebih dekat dengan keluarga.
Keinginan untuk menjelajahi dunia dan membiayai perjalanan dapat bersaing dengan prioritas untuk menabung dan merencanakan masa pensiun Anda berikutnya. Perbedaan tujuan ini, jika tidak didiskusikan dan dinegosiasikan secara efektif, dapat menyebabkan rasa sakit dan perselisihan dalam hubungan serta berujung pada perpisahan.
Menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan pribadi seperti masalah kesehatan mental, kesehatan, atau keluarga dapat memberi Anda perasaan bahwa Anda bertemu orang yang tepat di waktu yang salah. Anda mungkin perlu mengatasi masalah ini sebelum siap menjalin hubungan.
Hal ini wajar karena pikiran dan tenaga Anda terfokus pada penyelesaian masalah pribadi dan sulit memberikan perhatian penuh pada hubungan. Memprioritaskan kesehatan mental dan menangani masalah pribadi merupakan langkah penting sebelum menjalin hubungan serius agar Anda dapat berkomitmen penuh pada diri sendiri dan membangun hubungan yang sehat.
7. Anda suka bekerja pada diri sendiri
Menemukan orang yang tepat di waktu yang salah adalah masalah yang dihadapi banyak orang. Di sisi lain, Anda mungkin merasa telah menemukan pasangan yang sempurna. Di sisi lain, keraguan muncul karena Anda sedang mencari jati diri dan belum sepenuhnya mengetahui apa yang Anda inginkan dari kehidupan atau dari pasangan. Perasaan ketidakpastian ini bisa membuat Anda ragu untuk berkomitmen pada suatu hubungan.